Jika bercerita tentang sedekah, banyak pelajaran (ibrah) yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadist. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Ya Rabb, semoga Engkau Melipatgandakan untuk umatku.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam Kitab Shahihnya).
Permohonan ini ditujukan kepada orang-orang yang bersedekah, agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menambah hartanya tanpa batas, sebagaimana dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261 yang artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.”
Qs. Al-Baqarah (2:261)
Kisah Dua Orang Petani Kurma
Ada kisah keajaiban sedekah dalam kitab Riyadhus Shalihin, ada dua orang petani kurma di kota Madinah, pada suatu hari salah satu petani kurma memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sambil menadahkan kedua tangannya ke langit dan berdoa supaya diturunkan hujan agar tanahnya menjadi subur, sehingga kebun kurmanya panen serta dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya.
Tidak lama setelah itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan awan lebat di atas kebun petani yang berdoa tersebut, dia sangatlah girang melihatnya, dalam benaknya bahwa doanya telah Allah Subhanahu wa Ta’ala kabulkan.
Namun sebaliknya tidak sesuai dengan apa yang ada di benaknya, terdengarlah suara yang berasal dari langit “Wahai awan pergilah ke tanah perkebunan Fulan”, maka awan itu berjalan ke tempat yang diperintahkan. Sang petani merasa kesal dalam benaknya, mengapa hujan tidak diturunkan di kebun kurma miliknya. Petani itu penasaran, kemana awan itu berjalan dan menurunkan hujan.
Disaat itu petani memanggil si pemilik kebun kurma, si pemilik kebun kurma merasa keheranan lalu bertanya, “Dari mana saudara tahu namaku?” Sang petani itu menjawab, “Aku sendiri ingin bertanya kepadamu, amalan apa yang membuat perkebunan mu begitu berkah, sehingga namamu disebut dari langit yang memerintahkan awan untuk menurunkan hujan di tanahmu.”
Masyaa Allah prestasi amalan apa sehingga namanya disebut dari langit. Pemilik kebun itu menjawab,
“Baiklah karena engkau mengetahui rahasia ini sebagian, aku akan menceritakannya. Setiap kebun kurma ini panen hanya sepertiga yang aku makan bersama keluargaku, sepertiga lagi untuk modal selanjutnya dan sepertiga lagi aku sedekahkan di jalan Allah, begitulah yang aku amalkan.”
Dari kisah tersebut, bahwa orang yang bersedekah tidak mengurangi harta, justru semakin bertambah dan berkah, sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah.)
Bersedekah yang cerdas adalah sesuai dengan kemampuan tapi pahalanya terus mengalir, seperti halnya wakaf Al-Quran untuk para penghafal dan pembaca Al-Quran. semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk mencari Ridho Nya, Aamiin.
Tulisan Odang Syarifudin
di Jurangmangu Barat, Pondok Aren.
Senin, 08 November 2021